Rabu, 16 Desember 2015

Benarkah “Alay” Merupakan Proses Menuju Dewasa?


"Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan" atau "anak lebay". Alay adalah sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia dan istilah ini merupakan gambaran gaya hidup yang tidak lazim seperti norak atau kampungan. Selain itu, alay juga merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan dan selalu berusaha menarik perhatian. Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku aneh dalam berbahasa dan gaya hidup. Dalam berbahasa, terutama bahasa tulis ketika mengirimkan pesan, Biasanya para Alayers (panggilan para Alay) menggabungkan huruf besar-huruf kecil, menggabungkan huruf dengan angka dan simbol, atau menyingkat secara berlebihan. Dalam gaya bicara, mereka berbicara dengan intonasi dan gaya yang berlebihan.
.
Biasanya para Alayers juga mempunyai trend busana tersendiri dan menyebar cepat layaknya wabah virus dikalangan para Alayers yang lain, sehingga menciptakan satu keseragaman bentuk yang sedikit tidak lazim. Alayers juga memiliki gaya tersendiri ketika foto, entah itu menjulurkan lidah, memiring-miringkan mulut (seperti orang stroke) atau membuat senyum-senyum aneh.
Apakah anda pernah Alay? Menurut penulis, alay merupakan suatu trend ketika tahun alay. Iya benar, ketika alay menjadi trend kebanyakan anak indonesia menjadi alay. Contohnya, ketika facebook belum lama muncul, anak-anak indonesia mulai membuat akun facebook, nama akun yang dibuat tidaklah lazim seperti PrINCEZZ SiE s4Y4Nk m4M4H p4pAhh, B3Lla ci3 imoEt, dan lain sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu sebagian anak-anak indonesia menyadari bahwa alay merupakan hal yang tidak pantas untuk di ikuti dan dijadikan trend. Penulis merasa semua anak indonesia pernah alay, entah itu diketahui banyak orang maupun hanya anda sendiri yang merasakannya. 
Biasanya Alay terjadi ketika proses menuju kedewasaan, karna ketika proses remaja menuju dewasa, banyak sekali hal-hal yang tidak lazim yang diikuti oleh remaja yang masih belum berpikir logis. Setelah fase alay, mereka akan menyadari betapa anehnya mereka ketika alay dan kebanyakan orang indonesia setelah fase alay mereka malu untuk mengakuinya dan selalu menyebut diri anti anak alay. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar