Minggu, 29 November 2015

Sejarah Perkembangan Keluarga Lombok Timur


Agama islam masuk ke lombok dibawa oleh pangeran prapen, yaitu putra Sunan Ratu Giri. Hal ini terjadi dimasa pemerintahan Sunan Dalem yang memerintah pada tahun 1505-1545 masehi. Sekitar abad ke-16, islam sudah masuk ke lombok meskipun jumlahnya sangat sedikit. Bila ditanah jawa dikenal dengan islam kejawen, di Lombok dikenal dengan islam waktu telu, sebagai sebagai peleburan ajaran islam dengan hindu dan animisme.
Keluarga lombok, timur didaerah aikmel, terara, keruak, sakra, masbagik dan sekitarnya menggunakan dialek bahasa yang berbeda-beda. tidak hanya bahasa, jika dilihat dari bidang kesehatan, praktik pemeliharaan kesehatan keluarga lombok timur yang dilakukan masih sangat tradisional. Bila sakit, mereka pergi berobat ke orang pintar (dukun) atau bila melahirkan, mereka pergi ke dukun beranak. Selain itu, seluruh anggota masyarakat dikampung juga mengadakan upacara-upacara tolak bala untuk menolak bencana yang mengancam desa mereka. Upacara tolak bala ini dipimpin oleh pemaku dengan pembacaan matra-mantra yang dilakukan di sudut-sudut kamar dan upacara yang lainnya, yaitu upacara nyayo-aya (meminta hujan).
Perkembangan keluarga lombok dibayangi oleh warisan penelusuran sejarah etnik lombok timur. Warisan yang melekat pada keluarga Lombok timur adalah nilai-nilai spiritual islam, yakni sistem kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan laki-laki (patrilineal). Oleh karena itu, keturunan laki-laki lebih dominan perannya dalam keluarga dibandingkan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari sistem warisan. Menurut adat setempat, tanah dan rumah tempat tinggal hanya dapat diwariskan kepada anak laki-laki, sedangkan anak perempuan hanya terbatas mendapatlkan harta warisan berupa barang-barang bergerak saja.
Seiring dengan perkembangan Mataram sebagai ibukota Nusa tenggara barat, etnik Lombok Timur mengalami perkembangan. Etnik Lombok timur telah melakukan perkawinan antarsuku dan antar agama, mengubah pandangan tentang perkembangan pendidikan anak yang saat ini sampai ke jenjang pendidikan tinggi, dan melakukan sosialisasi berbagai ragam budaya di Mataram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar