Rabu, 30 September 2015

Menanam benih di tanah “Broadcasting” yang subur


 Apa itu Broadcasting ?
Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi semakin pesat terutama perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga masyarakat mudah dalam berkomunikasi antar masyarakat serta mendapatkan informasi melalui media seperti televisi dan radio. kemajuan dunia broadcasting berbading lurus dengan peningkatan teknologi komunikasi dan informasi yang ada.



Mengapa tanah broadcasting subur ?
        Tanah broadcasting bisa dikatakan subur dan luas karena banyak sekali hal yang dapat ditanam diatasnya, diantaranya ialah menjadi presenter, wartawan, Kameramen, penyiar serta menjadi sutradara. ide kreatif, inovatif dan produktif sangat dibutuhkan ditanah broadcasting agar hasil yang dicapai juga maksimal. Tanah broadcasting memiliki potensi yang kuat dalam perkembangan zaman, apalagi di era demokrasi yang kita rasakan saat ini. Setiap orang bebas menyampaikan pendapatnya. 
     Jika di era 70-an orang-orang hanya menonton layar tancap dengan film yang telah diputar berulang-ulang, kini orang-orang dapat menonton telivisi dengan siaran langsung. Jika di era 80-an orang-orang hanya dapat mendengar radio melalui radio yang besar, kini orang-orang dapat mendengar radio dengan telepon genggam yang ukurannya sangat kecil dan bisa dibawa kemanapun karna pada masa sekarang ini juga sangat jarang kita jumpai orang-orang yang tidak memiliki telepon genggam atau smartphone yang canggih. Ketika kita memperhatikan fakta tersebut dapat kita simpulkan bahwa tanah broadcasting semakin berkembang dan memberikan lahan yang sangat subur bagi orang-rang yang ingin menggarapnya.
Iklan-iklan, talk show, film, serta program-program dalam dunia broadcasting membutuhkan dana yang cukup besar dalam pembuatannya, tetapi juga menghasilkan dana yang cukup besar pula ketika terlaksanakan dengan baik, Bahkan berlipat-lipat ganda dana yang dapat dihasilkan ketika terlaksanakan secara maksimal. Dapat kita perhatikan artis dan aktor dalam dunia perfileman atau periklanan (yang ada ditelevisi maupun radio), penghasilan yang mereka dapatkan sangat berlimpah. Bagaimana ketika kita yang menjadi sutradara atau produsernya ? seberapa banyakkah penghasilan yang kita dapatkan ?
        Tidak hanya soal materi yang akan kita dapatkan, dalam dunia broadcasting juga mengajarkan kita banyak hal, diantaranya bagaimana cara meliput berita dengan baik sehingga dapat disiarkan kepada khalayak ramai, bagaimana cara membuat iklan yang dapat menarik perhatian masyarakat, serta bagaimana membuat program-program yang layak untuk masyarakat banyak. Dunia broadcasting mengajarkan kita bahwa hidup dan bekerja tidak selamanya untuk uang, karena disini kita diajarkan bagaimana cara berbagi serta ikut serta dalam kegiatan yang masyarakat laksanakan.          
Masih ragu untuk menanam benih ditanah “Broadcasting” yang begitu subur ? Think again.


Selasa, 22 September 2015

Rutinitas Oksigen dan karbondioksida

            Hai, namaku oksigen (O2), hari ini aku akan mengajak kalian semua untuk ikut pada saat aku bekerja, aku akan memperlihatkan tempat-tempat yang selalu aku lewati dan juga nanti aku akan memperkenal kan kalian semua dengan temanku karbon dioksida (CO2) yang selalu aku temui ketika aku bekerja.

            Oke, pertama-tama aku akan mengajak kalian semua untuk masuk kehidung,hidung ini adalah tempat masuknya aku (O2) dan jalan keluarnya teman ku (CO2),serta uap air sisa pernapasan, Dalam hidung ini juga tempat terjadinya penyaringan udara dari debu-debu yang masuk bersama udara. Dan menjadikan aku (O2)menjadi aman masuk ke paru-paru. bentuk hidung yg melengkung memungkinkan aku (oksigen) masuk kedalam hidung secara berputar,oleh karna itu aku (oksigen) menjadi hangat ketika masuk kedalam hidung. Dalam hidung ini terdapat bulu-bulu hidung yang bekerja layak nya penyaring udara,dengan adanya bulu-bulu hidung ini,debu-debu yang masuk bersama aku (oksigen) di saring olehnya. Kemudian,dalam hidung terdapat lendir yang membantu bulu-bulu hidung untuk menyaring debu-debu yang masuk. Dalam hidung juga terdapat rambut getar yang berungsi mengangkut lendir naik ke atas untuk menjegat debu yang masuk.

           Kemudian di faring, faring ini berbentuk seperti corong yang terletak di belakang rongga hidung dan mulut dan pada faring terdapat katup napas (epiglotis) yang otomantis terbuka dan tertutup disaat kita menelan, Faring ini berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan. Selain itu faring juga berfungsi sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara.Selanjutnya, mari kita masuk ke laring (pangkal tenggorokan), laring ini terdapat diantara faring dan trakea,dinding laring ini tersusun dari sembilan buah tulang rawan.Selanjutnya kita masuk ke trakea (batang tenggorokan). Trakea ini terletak memanjang dibagian leher dan rongga dada (toraks). Trakea ini bercabang dua, yang satu menuju paru-paru kiri dan yang satunya lagi menuju paru-paru kanan, cabang trakea ini di sebut bronkus.

           Nah tempat yang terakhir, ini adalah paru-paru (pulmo) paru-paru terbagi dua, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Di dalam paru-paru ini masing-masing bronkus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang berakhir pada gelembung paru-paru/alveolus ( jamak= alveoli) jumlah alveoli ini ±300 juta, alveolus berbentuk seperti kepala jarum pentul,alveolus mengembang ketika manusia menarik nafas dan mengempis ketika manusia membuang nafas,permukaan dari alveolus di lapisi oleh selapis tipis air, di dalam alveolus terdapat markofagus yang akan memakan kotoran yang lolos melewati penyaringan di hidung, oleh karna itu aku (oksigen) aman masuk kedalam alveolus.


               Dalam paru-paru terdapat Darah kotor,darah kotor adalah darah yang penuh dengan teman ku karbon dioksida (CO2), darah kotor tersebut di saring di alveoli. dan ketika itu, aku (oksigen) akan berdifusi dengan teman ku karbon dioksida. Nah itu dia teman ku karbon dioksida (CO2), temanku karbon dioksida (CO2) ini akan keluar melalui hidung tempat kita masuk tadi, sedangkan aku akan di angkut oleh hemoglobin, dalam hemoglobin terdapat empat atom besi, hemoglobin menarik aku (oksigen) bagaikan magnet untuk masuk kedalam darah, saat mencapai jaringan yang membutuhkan aku (oksigen) daya ikat hemoglobin terhadap aku (oksigen) berkurang dan ketika aku terlepas dari hemoglobin menuju jaringan yang membutuh kan ku, temanku karbon dioksida pergi bersama hemoglobin yang telah melepaskan ku, untuk menuju keparu-paru untuk berdifusi lagi dengan oksigen lainnya.